Adsen

Menanti Operator Liga Indonesia

Ligabolanasional.com,- Turnamen Torabika Soccer
Championship (TSC) baru saja usai dan Persipura Jayapura menjadi Jawara di turnamen tersebut.


TSC merupakan pengganti kompetisi resmi Indonesia yaitu Indonesia Super League (ISL) karena pada saat itu Indonesia terkena sanksi dari FIFA, sehingga diputarlah Torabika Soccer Championship (TSC) dengan turnamen panjang seperti layaknya kompetisi dan sebagai operator TSC adalah PT GTS ( Gelora Trisula Semesta).


Saat ini Indonesia sudah terlepas dari sanksi FIFA, dan PSSI merencanakan memutar lagi kompetisi resminya Liga Indonesia atau biasa disebut Indonesia Super League (ISL). Rencana kompetisi itu sendiri akan dimulai bulan Maret.


PSSI melalui Joko Driyono menyatakan bahwa akan ada inovasi-inovasi baru pada kompetisi mendatang, salah satunya rencana penggunaan wasit asing. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas kompetisi dan membantu meningkatkan kualitas wasit Indonesia. Joko Driyono mengakui bahwa kualitas wasit Indonesia masih tertinggal dengan negara tetangga, bukannya meremehkan kualitas wasit Indonesia tapi kenyataannya bahwa wasit Indonesia yang memiliki lisensi FIFA bisa dihitung. Jadi untuk kompetisi yang akan datang akan menggunakan wasit asing, namun keputusan tersebut akan diambil pada konggres tahunan di Bandung nanti.


Sedangkan untuk operator Liga masih akan dibahas pada konggres tahunan juga di Bandung. Pada turnamen bertajuk Torabika Soccer Championship (TSC) yang menjadi operator adalah PT GTS. Sedangkan untuk kompetisi Indonesia Super League (ISL) biasa nya di bawah PT Liga Indonesia, namun demikian mengenai operator liga masih menunggu di konggres tahunan.


Terkait dengan PT GTS menurut Joko Driyono akan tetap dilebur menjadi satu ke PT Liga Indonesia. Meski PT GTS sukses pada gelaran TSC, namun atas kesepakatan pada awal pendirian, kalau sanksi Indonesia dicabut dan liga nasional diputar kembali maka yang akan menjadi operator liga adalah PT Liga Indonesia. Namun demikian tetap mengacu pada konggres, karena yang memiliki saham di PT Liga Indonesia adalah para klub ISL dan Klub Divisi Utama sedangkan PSSI hanya memiliki satu persen saja dan Merekalah yang memutuskan, apa mau pakai dengan nama PT GTS atau PT Liga Indonesia seperti tahun-tahun sebelumnya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Menanti Operator Liga Indonesia"

Post a Comment