Fakta Belum Dewasanya Para Suporter Indonesia
ligabolanasional,- Suporter merupakan denyut nadi bagi semua klub bahkan mereka juga disebut sebagai pemain ke dua belas.
Tidak jarang suporter menjadi menakutkan bahkan bagi sang lawan, jika mendukung tim kesayangan mereka. Dan bahkan lawannya akan menjadi grogi alias demam panggung kalau tampil sebagai tim tamu, apalagi dengan suara sorak sorae mereka dengan di apndu oleh direjen seuporter, suaranya menggema dan memekikkan telinga sang lawan.
Selain itu suporter juga menjadi aset yang sangat berharga bagi klub, karena dari merekalah pemasukan finansial untuk menghidupi keberadaan klub.
Jadi suporter bagai dua belah sisi mata uang. Kadang keberadaanya sangat membantu sekali bagi klub itu sendiri. Namun kadang juga sangat merugikan bagi klub kesayangan mereka.
Dan baru-baru ini PSSI memberi sanksi bagi klub atas ulah para suporternya salah satunya Persib Bandung, Persija Jakarta dan PSM Makassar.
Berikut fakta belum dewasanya suporter Indonesia;
1. Menyalakan Flare, ini merupakan sebuah pelarangan bagi semua klub peserta kompetisi domestik maupun internasional.
Kebijakan ini dibuat tidak hanya untuk kompetisi Indonesia, bahkan AFC maupun FIFA juga sudah melarang penyalaan flare pada saat pertandingan. Karena menyalakan kembang api atau flare akan mengganggu pertandingan bahkan bagi kesehatan pemain itu sendiri.
2. Mengolok wasit, tidak jarang kita dengar teriakan maaf " Wasit Bodoh" disaat para suporter tidak puas atas keputusan yang di buat oleh wasit.
Namun tidak sedikit para suporter tidak paham mengenai The Law of the Games atau aturan main sepakbola.
3. Ticketing, masih ada beberapa suporter yang belum sadar saat menonton sepakbola harus pakai tiket. Kadang mereka menghalalkan segala cara agar masuk ke stadion. Tak jarang juga mendompleng dengan seksi keamanan agar bisa masuk k stadion. Padahal kehadiran mereka ke stadion diharapkan bisa menambah finansial bagi klub kesayangan mereka.
4. Saling mengejek antar suporter, kita juga sering dengar ejekan para suporter kepada suporter lain. Hal ini berdampak pada keharmonisan antar suporter Indonesia. Efeknya adalah para suporter dicekal tidak boleh mendukung tim kesayangannya saat bermain tandang.
Tidak jarang suporter menjadi menakutkan bahkan bagi sang lawan, jika mendukung tim kesayangan mereka. Dan bahkan lawannya akan menjadi grogi alias demam panggung kalau tampil sebagai tim tamu, apalagi dengan suara sorak sorae mereka dengan di apndu oleh direjen seuporter, suaranya menggema dan memekikkan telinga sang lawan.
Selain itu suporter juga menjadi aset yang sangat berharga bagi klub, karena dari merekalah pemasukan finansial untuk menghidupi keberadaan klub.
Jadi suporter bagai dua belah sisi mata uang. Kadang keberadaanya sangat membantu sekali bagi klub itu sendiri. Namun kadang juga sangat merugikan bagi klub kesayangan mereka.
Dan baru-baru ini PSSI memberi sanksi bagi klub atas ulah para suporternya salah satunya Persib Bandung, Persija Jakarta dan PSM Makassar.
Berikut fakta belum dewasanya suporter Indonesia;
1. Menyalakan Flare, ini merupakan sebuah pelarangan bagi semua klub peserta kompetisi domestik maupun internasional.
Kebijakan ini dibuat tidak hanya untuk kompetisi Indonesia, bahkan AFC maupun FIFA juga sudah melarang penyalaan flare pada saat pertandingan. Karena menyalakan kembang api atau flare akan mengganggu pertandingan bahkan bagi kesehatan pemain itu sendiri.
2. Mengolok wasit, tidak jarang kita dengar teriakan maaf " Wasit Bodoh" disaat para suporter tidak puas atas keputusan yang di buat oleh wasit.
Namun tidak sedikit para suporter tidak paham mengenai The Law of the Games atau aturan main sepakbola.
3. Ticketing, masih ada beberapa suporter yang belum sadar saat menonton sepakbola harus pakai tiket. Kadang mereka menghalalkan segala cara agar masuk ke stadion. Tak jarang juga mendompleng dengan seksi keamanan agar bisa masuk k stadion. Padahal kehadiran mereka ke stadion diharapkan bisa menambah finansial bagi klub kesayangan mereka.
4. Saling mengejek antar suporter, kita juga sering dengar ejekan para suporter kepada suporter lain. Hal ini berdampak pada keharmonisan antar suporter Indonesia. Efeknya adalah para suporter dicekal tidak boleh mendukung tim kesayangannya saat bermain tandang.
0 Response to "Fakta Belum Dewasanya Para Suporter Indonesia"
Post a Comment